Rabu, 11 September 2013

Jagalah Hati

Hati manusia merupakan lahan penyemaian iman,tempat bertunas dan berkembang ke seluruh anggota badan dalam bentuk amalan yang merupakan bunga / buah dari apa yang tertanam di dalamnya.
Hati selalu jujur dan benar, meskipun mulut pandai berdusta dan tangan berani mengambil yang haram.
Hati manusia merupakan raja terhadap seluruh anggota badan. Ia sumber kelakuan dan tindakan. Jika hati itu baik, maka menjadi baiklah seluruh anggota badan. Dan jika hati rusak, maka rusaklah seluruh anggota badan, sebagaimana sabda Rasulullah S.A.W :
ألاوإن في الجسد مضغة إذاصلحت صلح الجسد كله وإذا فسدت فسد الجسد كله ألا وهي القلب (رواه البخاري ‎
"perhatikan ! Sesungguhnya dalam badan manusia ada segumpal daging, jika ia baik maka baiklah seluruh anggota badan dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh anggota badan. Ketahuilah, itulah hati (jantung)." (Bukhari & Muslim)‎
Maka hati yang baik akan menyuruh anggota badannya berbuat kebaikan dan sebaliknya hati yang rusak akan menyuruh anggota badan berbuat kerusakan dan kemaksiatan.
Pada dasarnya hati seseorang telah diciptakan oleh ALLAH bersifat fitrah ( meminati dan mencintai setiap yang baik dan membenci setiap yang buruk / jahat ).Namun manusia mempunyai musuh yang sangat pandai dan menyimpan dendam luar biasa yaitu Iblis yang telah bersumpah di hadapan ALLAH untuk menyesatkan manusia.
Iblis selalu menggoda hati manusia dan berusaha menutupi fitrah suci yang ada di hati manusia dengan tutupan hawa nafsu, syahwat, cinta dunia dan sebagainya. Iblis tidak akan putus asa dan ia akan melakukan apa saja untuk mencapai sumpahnya di hadapan ALLAH yaitu menyesatkan manusia dari tujuan hidupnya yang sebenarnya.Iblis senantiasa membisikkan kepada manusia suatu kesenangan atau kebahagiaan dunia sambil ia mendorongnya untuk merebut peluang yang ada. Sedikit demi sedikit ditiupkannya semangat nafsu dan syahwat yang memang sediakala ada di hati manusia sebagai kesempurnaan fitrahnya.
Seterusnya jika hati manusia telah tergoda dan tertutup dengan bayangan kelezatan hawa nafsu dan syahwat maka saat itulah ia akan melupakan Tuhannya, sehingga ia berani berbuat maksiat yang mengakibatkan satu titik hitam tumbuh di lembaran suci fitrah yang ada dalam hatinya.
Selanjutnya jika keadaan ini dibiarkan, kotoran yang melekat di hati tidak dibersihkan, titik hitam yang mengotori lembaran fitrah tidak dicuci dengan air tobat maka maksiat demi maksiat yang dilakukan akan menambah titik hitam di hati sehingga memudahkan bagi iblis untuk menguasainya. Maka bila hati sudah dikuasai oleh iblis, hati itu akan kurang membenci kemaksiatan dan tidak jarang merasa senang bahkan bangga dengan maksiat yang dilakukannya. Hati yang seperti ini berarti sudah sakit parah dan sangat susah diobati. Lembaran putih fitrah telah jadi hitam legam dan susah dibersihkan. Hati inilah yang dinamakan hati keras, yang tidak peka dengan dosa dan sulit menerima nasehat atau teguran dari orang lain, seperti yang telah disebutkan dalam sebuah hadits Rasulullah S.A.W. :
عن أبي هريرة رضي الله عنه عن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : إن العبد إذا أخطأ خطيئة نكتت في قلبه نكتة سوداء فإذا نزع واستغفروتاب صقل قلبه

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima-kasih atas kunjungan sobat. Silahkan berikan komentar anda (saran, pertanyaan, ataupun kritikan) untuk kemajuan blog ini dengan bahasa yang sopan.